TPQ Al-Firdaus Masjid Agung Bangil mempunyai kejutan besar untuk publik, TPQ Al-Firdaus Masjid Agung Bangil yang berdiri pada bulan Juli tahun 1994 suda 3 kali mengalami peralihan Metode, menurut Ta'mir Masjid Agung Bangil Kh. Munawwir Thoha jebolan Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an Kudus Jawa Tengah., : " TPQ Al-Firdaus pindah metode dari yang baik menuju yang lebih baik, dulu metode Iqro, pindah pada yang lebih baik yaitu Qiro'aty dan pindah lagi ke yang lebih baik lagi yaitu metode Yanbu'a." ujar beliau.
Menurut ta'mir masjid seksi pendidikan Ust. Fatkhur Rozi dan Pengurus yang lain Ust. H. Yunus bahwa Keputusan itu sudah sah diputuskan dalam rapat Ta'mir Masjid Agung Bangil dengan Majelis Tahkim semua sepakat untuk ganti metode, bahkan seluruh kebutuhan dalam peralihan termasuk biaya diklat untuk guru dan calon TPQ Al-Firdaus serta buku-buku baru nantianya difasilitasi dan ditanggung seluruhnya oleh Ta'mir Masjid Agung Bangil. bahkan nantinya seluruh pergantian buku untuk santri diberikan gratis-tis.
Menurut Wakil kepala bagian Administrasi dan Kesantrian, ustadzah Laiqoh Fardianah : Kalau dulu untuk mendapatkan buku Qiro'ati saja sangat terbatas, sehingga sering telat saat anak sudah ditentukan naik oleh Ust. Rosyidi selaku Rois TPQ tapi masih belum dapat buku jilid selanjutnya. karena terbatasnya buku. kalau sekarang minta berapa sudah disediakan, bahkan Bapak/Ibu atau kakek nenek dari wali santri pun bisa beli di TPQ ujarnya. saking semangatnya dalam menjelaskan metode yang baru di hadapan seluruh wali santri.
Dari sisi lain, sebagian wali santri juga tidak setuju dan tidak sepakat atas perpindahan metode yang telah dinilai baik dan dirasakan hasilnya oleh wali santri, diantara wali santri ada yang menyampaikan : " Saya akui TPQ Al-Afirdaus sudah memberikan yang terbaik untuk kita dengan metode Qiraati, bahkan perstasinya juga yang terbaik, saya acungi jempol dua karena sudah kita rasakan hasilnya baik, anak saya yang pertama Sukses atas bimbingan Ustadz/ustadzah di TPQ al-firdaus, kenapa pindah ? padahal kita orang tua tidak pernah keberatan biaya apapun yang dibutuhkan, belum lagi anak saya yang kedua ini sedang persiapan Tashih Akhir dimana tanggung jawab Pengurus Ta'mir dan Pengurus TPQ ? demikian protes wali santri yang tidak sepakat dengan perpindahan metode di TPQ Al-Firdaus Masjid Agung Bangil.
Demikian juga dengan beberapa guru yang tidak sependapat dengan perpindahan metode dari metode Qiraati dan metode Yanbu'a memilih keluar dari dari TPQ Al-Firdaus, karena menurut aturan di qiraati Bagi guru Qiraati yang mengajar selain metode Qiraati maka syahadahnya sudah tidak berlaku lagi, berarti yang guru qiraati mengajar di TPQ Al-Firdaus tidak bisa mengajar di lembaga TPQ yang menggunakan metode Qiraati, hal ini sangat dirasakan terutama oleh guru yang telah mengajar di beberapa lembaga TPQ yang menggunakan metode Qiraati.
Menurut KH. Anas Ma'ruf ketua Ta'mir Masjid Agung Bangil, tidak ada niat apapun pindah metode kecuali Lembaga TPQ milik Masjid Agung Bangil ini menjadi lebih baik dan tidak ada tekanan-tekanan dari pihak manapun. dan itu sudah menjadi keputusan Ta'mir dan Majelis Tahkim Masjid Agung Bangil
Sedangkan Rois TPQ Al-Firdaus di akhir masa bhaktinya, mohon maaf pamit karena ada tugas baru disampaikan kepada Pengurus Ta'mir dan Seluruh Wali Santri atas segala kekurangan dan keterbatasan selama memimpin sejak tahun 1997 dengan memakai metode Qiraati, walaupun sudah Maksimal dalam kinerjanya dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang telah diraih, termasuk menjadi Lembaga Terbaik pengguna Qiraati peringkat ke-5 Se Kabupaten Pasuruan, Santri TKQ terbaik dalam Tashih Akhir Santri Qiraati se-Kabupaten Pasuruan, berhasil mengantarkan Santri sampai pada Festifal Nasional Qiraati walaupun juara III dan Juara I TPQ Teladan Se-Kabupaten Pasuruan tahun 2010, semoga di periode mendatang dengan Metode yang baru, Kepala yang baru, managemen yang baru TPQ Al-Firdaus dapat mempertahankan dan meningkatkan perstasinya. Menurutnya TPQ Al-Firdaus dalam sejarahnya sudah tiga kali ini menggunakan metode yang berbeda, pertama tahun 1994 berdiri dengan menggunakan metode Iqro' berpusat di Jogja, th. 1997 ganti menggunakan metode Qiraati yang berpusat di Semarang dan th. 2011 ini ganti metode Yanbu'a yang berpusat di Kudus semua dari Jawa Tengah. Tak lupa mohon ma'af juga atas nama dewan guru yang telah keluar karena tidak sempat meminta ma'af sebelumnya. Jangan khawatir banyak pengganti yang masih muda dan sudah digembleng dengan metode yang baru. Semoga Al-Fidaus tetap jaya selamanya. Amiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar